HYDROPONIK




PROGRAM HYDROPONIK
Hidroponik Kit, Praktis Lewat Pengairan Pasang Surut

Lahan sempit bukan jadi halangan bagi Anda yang hobi berkebun. Bukan hanya tanaman hias, Anda pun bisa menanam macam-macam sayuran. Solusinya, lewat hidroponik kit. Jangan buang botol bekas air mineral!
Ya, kemasan air mineral, mulai dari kemasan kecil sampai besar, bisa dimanfaatkan untuk membuat Hidroponik Kit (HK). Apa, sih, HK itu? Menilik dari namanya, HK adalah tempat untuk menanam sayuran atau bunga secara hidroponik dalam bentuk rak-rak. Sebenarnya tak hanya rak, bisa juga dalam bentuk akuarium, pergola, sampai garasi. "Mulai dari yang statis seperti nampan, kita sudah bisa menanam sayuran," papar Sudibyo Karsono dari Parung Farm, yang mengembangkan teknologi ini.
Penggunaan hidroponik kit amat pas bagi Anda yang tak memiliki halaman luas tapi ingin menanam bunga atau sayuran. Bahkan, tanpa perlu memberi pupuk atau repot menyiram, karena secara otomatis sudah dilakukan dengan sistem pengairan pasang surut. Dalam satu rak terdiri dari 3 tingkat, bisa ditanam sekitar 10-15 sayuran. Malah dalam satu rak bisa ada 3 jenis sayuran, misal kangkung, selada, dan pakcoy. Bisa juga lebih banyak atau sedikit dari itu. "HK ini sangat menyenangkan bagi yang hobi menanam. Sebenarnya, kan, hidroponik itu cara menyiram tanaman. Caranya  saja yang bermacam-macam. Tinggal kita kembangkan seberapa besarnya tergantung halaman," jelas Sudibyo.
Apa saja bahan yang dibutuhkan untuk memulai bertanama hidroponik? Sederhana, kok. Siapkan saja pralon, wadah kemasan air, gentong air dari tanah, corong air, rak besi, pot tanaman, dan nutrisi. Gentong tanah diperlukan untuk mengalirkan air. Agar tak terjadi jentik nyamuk tambahkan abate atau ikan cupang.
Air yang digunakan sangat disarankan air tanah. "Kalau air PAM harus didiamkan dulu selama 24 jam. Selain sayuran, bisa juga menanam tomat, melon, timun, atau sawi. Semakin besar baknya, sayuran akan semakin senang. Media tanaman yang dipakai adalah arang sekam," papar Sudibyo yang memasang harga bervariasi tergantung banyaknya tingkat dan bahan.
Cara kerja pengairan pasang surut adalah nutrisi dialirkan dengan pompa. Di ujung saluran dipasang corong untuk menampung nutrisi. Di atas permukaan dasar corong diletakkan sayuran yang ditanam dalam pot. Saat pompa dinyalakan, nutrisi memenuhi corong dan merendam pot. "Saat itulah tanaman mendapatkan nutrisi. Kurang lebih satu menit, pot terendam. Saat pompa mati, larutan pun turun. Lima menit kemudian terjadi lagi pengulangan," jelas Sudibyo.
Dengan cara ini, hasil sayuran pun akan lebih sehat dan aman. "Bahkan lebih praktis." Sudibyo menegaskan, cara bertanam dengan hidroponik memungkinkan kita untuk berkreasi. "Misalnya, sekarang ini saya sedang merancang gerobak bakso yang di atasnya bisa dipasang HK. Jadi, jika perlu sayuran tinggal mengambil dari atas. Sedangkan yang berbentuk akuarium, kotoran ikannya bisa untuk pupuk tanaman," ujar Sudibyo. Benar-benar praktis, bukan?


Bebas Hama & Penyakit
1. Prinsip dasar hidroponik adalah memberikan bahan makanan dalam larutan mineral atau nutrisi yang diperlukan tanaman dengan cara siram atau diteteskan.
2. Melalui teknik ini dapat dipelihara lebih banyak tanaman dalam satuan ruang yang lebih sempit. Bahkan, tanpa media tanah dapat dipelihara sejumlah tanaman lebih produktif.
3. Sistem hidroponik bebas pestisida sehingga tidak ada serangan hama dan penyakit.
4. Aeroponik adalah modifikasi hidroponik terbaru. Tanaman diletakkan di atas styrofoam hingga akarnya menggantung.



'' BUDIDAYA CACING SUTRA''

Bagi penghobi ikan hias atau peternak ikan benih,Cacing sutra (Tubifex) atau cacing darah sudah tidak asing lagi. Karena cacing sutera merupakan sumber makanan yang memiliki nilai gizi yang tingi bagi ikan-ikan tersebut. Kandungan protein cacing sutra yang mencapai 57% dan lemak 13% membuat benih ikan akan tumbuh dengan cepat jika diberi makan makanan ini. Bagi penghobi ikan hias, cacing sutra dipercaya akan meningkatkan kualitas warna pada ikan dan menambah kualitas ikan tersebut. Harga cacing sutra di pasaran sekitar 5000 rupiah per gelas air mineral atau sekitar 250 ml.

Permintaan cacing sutra yang terus meningkat membuat stok cacing sutra kekurangan. Hal ini disebabkan karena suplai cacing sutra secara umum masih mengandalkan tangkapan alam. Para penangkap cacing sutra mengambil cacing-cacing dari sungai dan kemudian menjualnya ke peternak langsung atau ke toko-toko ikan hias.
Apalagi pada musim penghujan, saat musim hujan aliran air pada sungai cukup deras sehingga cacing sutra sulit ditemukan. Kondisi ini mengakibatkan pasokan cacing sutra menurun, banyak peternak ikan atau penghobi mengantri sampai tidak kebagia

Cacing Sutra
Melihat kondisi ini budidaya cacing sutra menjadi pilihan yang mungkin untuk dilakukan. Budidaya cacing sutra tidak hanya memberikan kemudahan bagi pencari cacing sutra tetapi juga meningkatkan penghasilan. Berdasarkan penelitian dari Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Negeri Surabaya , produksi cacing sutra hasil budidaya ini menghasilkan cacing sutra dua kali lipat lebih banyak. Jika pada penangkapan alam dalam seminggu dihasilkan 100 gelas cacing sutra maka dengan budidaya menghasilkan 200 gelas.
Jika satu gelas cacing sutra harganya 5000 rupiah, maka penangkapan alam menghasilkan pendapatan 500.000 rupiah sedangkan , cacing sutra budidaya menghasilkan 1 juta rupiah. Merupakan peningkatan jumlah yang lumayan besar.


Magot, Cara Budidayanya

Maggot adalah bahasa kerennya Belatung/Larva Lalat. Pembuatannya sangat sederhana. Hanya memanfaatkan Limbah sayur-mayur yang dibusukkan.

Cara pembuatannya adalah sebagai berikut:
Siapkan karung bawang yang ada pori-porinya
Masukkan ke karung bawang tersebut Limbah sayur-mayur yang mudah didapat dari pasar-pasar tradisional dengan gratis (hanya perlu biaya transport berupa bensin motor atau biaya angkut mobil pick up.
Susun rata di sebidang tanah kosong karung-karung yang telah terisi limbah sayur masyur tersebut.

Siapkan rebusan air yang telah dicampur 1 ekor ikan atau 1 ekor cumi, dan siramkan ke atas media karung tersebut secara merata. Tujuannya adalah mengundang Lalat Hijau untuk dating berkunjung dan menikamti hidangan lezat yang kita sajikan J
Biasanya sambil menikmati hidangan tersebut, Lalat hijau akan meletakkan telurnya diatas media karung tersebut
Siram setiap hari Karung tersebut dengan air yang telah dicampur Prebiotik agar Limbah sayur tersebut cepat membusuk.
Dalam 3 hari sudah terlihat Larva Lalat yang menetas dan memakan limbah sayr yang busuk tersebut.
Jadikan Pakan alami yang berprotein tinggi kepada ikan.
Catatan: Harap diperhatikan aroma yang timbul dari proses pembusukan ini karena kalau lokasi budidaya ikan ini dekat dengan lokasi pemukiman dikhawatirkan akan nada protes dari warga sekitar. Namun jika lokasi jauh dari penduduk maka proses ini sangat baik untuk dilanjtkan karena biaya pakan akan sangat murah dan ikan cepat besar.
sumber :
LAM-Community Deplovement

Maggot, Simbol Perlawanan Pembudidaya Ikan
Rabu, 13 Oktober 2010 | 03:36 WIB
Sumber : www.kompas.com

Sejak puluhan tahun lalu, Desa Pengadang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, dikenal sebagai penghasil berbagai jenis ikan air tawar untuk Kabupaten Sanggau hingga ke wilayah perbatasan Indonesia dan Malaysia.
Namun, pada pertengahan tahun 2009, usaha budidaya berbagai jenis ikan air tawar itu gulung tikar karena kenaikan harga pakan. Kini, usaha budidaya kembali menggeliat berkat keberhasilan percobaan penggunaan maggot (larva lalat hutan) sebagai pakan alami.
Ketua Kelompok Tani Semangat Baru, Desa Pengadang, Aleng mengatakan, harga pakan ikan buatan pabrik mencapai Rp 9.000 per kilogram dari semula hanya Rp 4.500 per kilogram pada akhir tahun 2008. ”Para pembudidaya tidak memiliki pilihan selain menutup usaha budidaya karena keuntungannya sangat kecil,” kata Aleng, pertengahan September lalu.
Maka, begitu ada tawaran dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Barat untuk membuat percontohan penggunaan maggot sebagai pakan alami pada Mei 2010, para pembudidaya langsung menyambut baik. Di Kampung Munyau, Desa Pengadang, uji coba pembiakan maggot dilakukan. Setelah dihitung, ternyata ongkos produksi maggot memang jauh lebih kecil dibandingkan dengan harga pakan ikan dari pabrik.
Dedi Sulardi, pendamping kelompok tani di Munyau, menuturkan, ongkos produksi maggot hanya Rp 3.500 per kilogram. Maggot bisa dibiakkan dengan menggunakan limbah pengolahan minyak kelapa sawit. Kebetulan, di Sanggau terdapat banyak pabrik kelapa sawit yang menghasilkan limbah pengolahan sehingga ongkos produksi bisa ditekan.
”Pembudidaya dan pabrik saling membutuhkan karena limbah itu sebetulnya merepotkan pabrik. Setiap hari limbah terus bertambah tanpa bisa diolah,” kata Dedi.

Dedi menambahkan, maggot yang bisa diproduksi sendiri oleh para pembudidaya itu sudah diuji di laboratorium. Hasilnya, kandungan protein maggot bagus, bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan pakan pabrik. Kandungan protein itu diturunkan dengan mencampurkan sejumlah bahan alami.
Pembudidaya ikan air tawar di Munyau, Benyamin (46), mengatakan, maggot dapat memberi harapan baru untuk kelanjutan usaha budidaya ikan tawar.
”Kami sempat putus asa karena harga pakan naik terus hingga akhirnya kami bangkrut. Sekarang, maggot bisa mengembalikan usaha budidaya ikan yang menjadi pekerjaan turun-temurun di sini,” kataBenyamin.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Barat Gatot Rudiyono beberapa waktu lalu mengatakan, untuk wilayah pedalaman, budidaya ikan air tawar merupakan usaha menjanjikan. ”Konsumennya ada, tetapi pasokannya terbatas. Kami sempat khawatir setelah budidaya ikan air tawar di Sanggau gulung tikar akibat kenaikan harga pakan,” kata Gatot.
Semenjak budidaya ikan air tawar gulung tikar akibat kenaikan harga pakan, ikan patin selundupan dari Serawak, Malaysia, membanjiri pasar di Kabupaten Sanggau.
Dengan pakan maggot, para pembudidaya kini mampu memproduksi lagi ikan tawar yang mencapai puluhan ton setiap bulan sehingga bisa mengambil alih pasar yang semula dikuasai oleh ikan selundupan dari Serawak.
Selain maggot yang menjadi pakan alami ikan air tawar, para pembudidaya juga mendapatkan keuntungan lain berupa ampas limbah pembiakan maggot. Ampas yang sudah tidak digunakan untuk membiakkan maggot, setelah diteliti, ternyata memiliki unsur hara tinggi.
Aleng mengatakan, limbah pembiakan itu sama bagusnya dengan pupuk organik yang dijual di pasaran. ”Sejak Agustus lalu kami mulai membuka lahan tidak produktif di sebelah Kampung Munyau untuk ditanami sayuran organik,” kata Aleng.
Lahan sekitar 5 hektar di Kampung Munyau sudah memproduksi sayuran organik secara rutin sejak September lalu. Dengan maggot, para pembudidaya tidak hanya berhasil melawan ”penjajahan” pakan pabrik, tetapi bisa memproduksi sayuran organik yang bernilai ekonomi tinggi.
LELE SANGKURIANG

Bisnis Menguntungkan Budidaya Lele Sangkurian






Bisnis Budidaya Ikan Air tawar memang memiliki wilayah yang sangat luas. Salah satu Ikan Budi daya air tawar yang cukup memiliki prospek bisnis yang menjanjikan adalah Lele Sangkuriang. Nama Lele Sangkuriang memang belum setenar Ikan Lele Dumbo, namun sebenarnya secara fisik tidak memiliki perbedaan. Sebenarnya Lele Sangkuriang merupakan Strain baru Lele Dumbo yang  kehadirannya merupakan upaya memperbaiki produktivitas Lele Dumbo yang dirasakan mengalami penurunan. Lele Sangkuriang merupakan strain baru dari Lele Dumbo yang dikembangkan oleh BBAT Sukabumi sejak beberapa tahun silam. Pengembangan Lele Sangkuriang didasarkan oleh penurunan kualitas Lele Dumbo karena tidak disertai dengan penanganan Induk yang baik di dalam budi dayanya.
Penanganan induk lele dumbo yang tidak baik tersebut antara lain perkawinan sekerabat (inbreeding), penggunaan induk yang berkualitas rendah dan lain-lain. Parameter rendahnya kualitas induk lele dumbo ini diamati dari pematangan gonad, pertumbuhan harian, daya tahan terhadap penyakit lele dan nilai FCR ( Feeding Conversion Rate), atau efisiensi konversi berat makanan menjadi berat tubuh ikan lele dumbo.
Budi Daya Ikan Lele
Budi Daya Ikan LeleDalam rangka mengembalikan kualitas lele dumbo tersebut BBAT Sukabumi melakukan upaya perbaikan genetik melalui cara silang balik antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan generasi keenam (F6). Induk betina F2 merupakan koleksi yang ada di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi yang berasal dari keturunan kedua lele dumbo yang diintroduksi ke Indonesia tahun 1985. Sedangkan induk jantan F6 merupakan sediaan induk yang ada di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi. Induk dasar yang didiseminasikan dihasilkan dari silang balik tahap kedua antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan hasil silang balik tahap pertama (F2 6).
Berdasarkan keunggulan lele dumbo hasil perbaikan mutu dan sediaan induk yang ada di BBAT Sukabumi, maka lele dumbo tersebut layak untuk dijadikan induk dasar yaitu induk yang dilepas oleh Menteri Kelautan dan Perikanan dan telah dilakukan diseminasi kepada instansi/pembudidaya yang memerlukan. Induk lele dumbo hasil perbaikan ini, diberi nama Lele Sangkuriang.

SYARAT TEMPAT BUDIDAYA LELE SANGKURIANG

Budidaya Ikan Lele Sangkuriang seperti halnya budidaya ikan lele dumbo bisa dilakukan pada kolam semen, kolam lumpur, kolam terpal dan kolam media lainnya yang berada pada areal dengan ketinggian 1 m – 800 m dpi. Sumber air untuk budi daya lele sangkuriang dapat menggunakan aliran irigasi, air sumur (air permukaan atau sumur dalam), ataupun air hujan yang sudah dikondisikan terlebih dulu. Lele Sangkuriang memiliki kelebihan bisa hidup pada kolam yang memiliki kepadatan cukup tiggi sehingga dapat dibudidayakan dalam pekarangan yang terbatas. Budi daya Lele sangkuriang dalam lahan terbatas biasanya dilakukan dalam skala rumah tangga atau usaha kecil. Dengan modal yang kecil budidaya Lele sangkuriang bisa dilakukan dengan cara seminimal mungkin misalnya kolam dibuat dengan terpal, makanan dicarikan dari sumber makanan alami dan upaya lainnya.

MODEL BISNIS BUDIDAYA LELE SANGKURIANG

Bisnis Budidaya Lele sangkuriang sebenarnya bisa dilakukan dalam beberapa kegiatan antara lain pembenihan Lele Sangkuriang, Pembesaran Benih dalam beberapa ukuran dan pembesaran Lele Sangkuriang hingga ukuran konsumsi. Model pembenihan memerlukan indukan Lele Sangkuriang yang berkualitas baik dan memiliki genetik yang baik pula. Usia induk Lele Sangkuriang dan kematangan Gonad sangat penting untuk diperhatikan. Setelah menetas idealnya benih lele sangkuriang dipelihara pada kolam lumpur /sawah yang cukup luas dan tersedia pakan alami.
Seiring dengan meningkatnya permintaan ikan Lele Sangkuriang ukuran konsumsi, ketersediaan benih ikut meningkat pula sehingga diperlukan Budidaya Benih yang cukup untuk memenuhi permintaan tersebut. Benih yang sudah ditebar pada kolam lumpur/sawah sudah bisa dipanen sebagai benih ukuran 5-7 cm pada usia 30-40 hari.

BISNIS BUDIDAYA LELE SANGKURIANG UNTUK KONSUMSI

Konon rasa danging Lele sangkuriang memiliki rasa yang lebih enak dan gurih, tak heran permintaannya semakin banyak. Selain rasa yang enak didukung pula dengan pertumbuhannya yang lebih cepat dari Lele Dumbo. Untuk benih yang ditabur pada ukuran 5-8 cm dalam masa pemeliharaan 130 hari sudah bisa dipanen dalam bobot 200 sampai 250 gr/ekor. Biasanya ada Lele Sangkuriang yang memiliki pertumbuhan lebih cepat dari ikan lainnya, secara berkala misalnya satu bulan sekali, Lele Sangkuriang dipisahkan berdasarkan ukurannya. Hal ini dilakukan agar ikan yang pertumbuhannya lebih lambat tidak kalah dalam bersaing mengkonsumsi makanan. Selain itu ikan yang pertumbuhannya cepat bisa dipanen dalam waktu yang lebih cepat.

PEMBERIAN PAKAN LELE SANGKURIANG

Pada dasarnya Lele Sangkuriang merupakan ikan yang bersifat omnivora.Makanan yang diberikan bisa makanan alami yang bisa diperoleh dari sekitar kolam atau tempat tinggal kita. Pemberian makanan tambahan berupa pellet bisa diberikan jika tidak mau repot mencari makanan alami. Dalam Budidaya Lele Sangkuriang jumlah besar cara ini lebih praktis dilaksanakan. Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2-5% perhari dari berat total ikan yang ditebarkan di kolam. Cara menghitungnya dengan mengambil sampel beberapa Lele Sangkuring kemudian ditimbang. Untuk mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan efisiensi pemberian pakan, makanan dicampurkan dengan probiotik. Menurut pengamatan beberapa petani dan peneliti probiotik mampu meningkatkan efisiensi pencernakan makanan sehingga ikan lele menjadi cepat besar dan bobot bertambah.
Pemberian pakan frekuensinya 3-4 kali setiap hari. Sedangkan komposisi makanan buatan dapat dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan perbandingan 1:9 atau campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot dengan perbandingan 2:1:1:1 campuran tersebut dapat dibuat bentuk pellet


Garam, manfaatnya dalam Budidaya Lele Sangkuriang

Garam sudah lama digunakan sebagai antiseptik pada akuarium, selain itu juga kerap digunakan sebagai anti jamur (fungisida). Meskipun demikian akhir-akhir ini penggunaan garam sebagai fungisida relatif jarang dilakukan karena banyaknya anti jamur lain yang telah dibuat khusus untuk ikan.Beberapa dosis penggunaan garam adalah:Sebagai profilaktik:Sebagai profilaktik, atau sebagai tonik, atau dalam bahasa umum sebagai “jamu” dianjurkan untuk menggunakan garam sebanyak 1 – 2 sendok teh garam per 4 liter air, atau sebanyak 1 – 2 gram per liter. Atau dengan kata lain sebanyak 0.1 – 0.2 persen. Sebelumnya garam disiapkan di suatu wadah. Kemudian dibuat larutan dalam wadah tersebut sesuai dengan dosis. Setelah garam melarut baru dimasukan kedalam akuarium. Dosis sebagai “jamu” ini digunakan apabila kita belum tahu persis penyakit apa yang sebenarnya menjangkiti ikan, atau bisa juga digunakan apabila ikan terluka, stress dan sejenisnya.
Dengan demikian sistem osmoregulasi ikan tetap prima sehingga ikan mudah melakukan pemulihan.Sebagai perlakuan pengobatan infeksi jamur dan atau bakteriUntuk keperluan ini diperlukan larutan garam dengan konsentrasi 1 %, atau larutan 10 g garam dan 1 liter air. Pemberian larutan ini hendaknya diberikan secara sedikit demi sedikit sehingga konsentrasi tersebut akan tercapai setelah 24 – 48 jam. Jadi jangan diberikan sekaligus sebanyak 1 %, tapi diberikan secara perlahan-lahan. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kejutan osmotic, atau stress pada ikan yang bersangkutan.Pada awalnya konsentrasi larutan dapat dimulai pada tingkat 0.1 – 0.2 %. Kemudian secara teratur garam ditambahkan pada selang waktu tertentu, misalnya setiap 3-4 jam sekali. Apabila pada saat peningkatan konsentrasi garam ini ikan mengalami stress, hentikan segera perlakuan, kemudian ganti air sebagian sehingga konsentrasi garam turun ketingkat semula.
Untuk mengurangi pengaruh racun dari nitrit.Untuk mengurangi pengaruh nitrit dosis yang dianjurkan adalah 1 gram perliter air.Untuk melepaskan lintah pada ikanDapat dilakukan dengan merendam ikan yang bersangkutan secara singkat dalam larutan garam 2.5 %. Perendaman pada dosis demikian akan menyebabkan lintah melepaskan diri dari tubuh ikan. Meskipun demikian larutan ini tidak akan membunuh lintah itu sendiri.Sebagai obat infeksi Piscinoodinium (Velvet).Pengobatan terhadap infeksi Piscinoodinium dapat dilakukan dengan perendaman jangka panjang dalam larutan garam dengan konsentrasi 10 gram per 45 liter air. Atau 1 sendok teh per 4 liter air.PerhitunganUntuk memberikan perlakuan garam yang tepat pertama kali harus diketahui volume air dari akuarium yang akan diberi perlakuan. Sebagai contoh apabila anda mempunyai akuarium dengan ukuran 100 cm x 50 cm x 50 cm tapi diisi air setinggai 40 cm saja, maka volume airnya adalah 100 x 50 x 40 cm3 = 2.000.000 cm3 atau sama dengan 200 liter air atau sama dengan 200 kg.
Apabila dosis garam yang diperlukan adalah 1 % maka garam yang diperlukan adalah 1 % (0.01) x 200 kg = 2 kg . Sedangkan bila dosis garam yang diperlukan adalah 0.1 % maka yang diperlukan adalah 0.1 % (0.001) x 200 kg = 0.2 kg atau kurang lebih 2 ons atau 200 gram.Perlu diperhatikan bahwa tidak semua ikan air tawar tahan terhadap pemberian garam. Oleh karena itu, sebelum melakukan perlakuan pemberian garam, yakinlah terlebih dahulu bahwa ikan yang dipelihara bukan termasuk ikan yang peka terhadap garam.10 fungsi garamGaram (Sodium Klorida) yang sudah sangat kita kenal adalah bahan kimia yang paling mudah didapatkan dan sangat murah. Pembuatanya pun dilakukan oleh orang-orang dengan teknologi sangat sederhana dipinggir-pinggir pantai dan bahkan ada dipedalaman daratan seperti di Beleduk, Jawa tengah.Beberapa manfaat garam diuraikan sebagai berikut :1. Kendali Parasit.Perendaman ikan dalam air dengan kadar garam 2,0% sampai 5% selama beberapa jam pada kolam atau bak karantina yang disirkulasi dengan putaran (trun over) 1-2 kali per jam, sangat manjur dalam menggendalikan parasit yang menyerang tubuh ikan .Yang tergolong parasit antara lain adalah :  Gangguan fungsi insang karena Dactylogyrus; serangan lernea semacam cacing yang menempel ditubuh ikan ;  kutu ikan Argulus ; bintik-bintik bening atau kecoklatan karena Placobdella sp atau Gyrodactylidiasis yang menyebabkan ikan merasa gatal-gatal dan mengosokan badanya kedinding/dasar kolam. Setiap ikan memiliki ketahanan tubuh yang berbeda terhadap larutan garam, oleh karena itu sejak mulai perendaman harus selalu diperhatikan perubahan yang terjadi pada ikan.Bila ikan tampak lemas, Melayamg-layang, segera pidahkan ke air non garam dan berikan aerasi penuh untuk pengembalian kesengaran. 2. kendali kolmnarisPenambahan garam dalam kolam sangat efektif mencegah serangan bakteri fexibactercolumnaris, yang bila menginfeksi ikan akan muncul tanda putih di mulut koi seperti terserang jamur. Perawatan secara rutin minimal sebulan sekali sangat baik bagi ikan koi kita, bahkan dalam cuaca panas seharian yang rata-rata diatas 300 C, perlakuan dapat dilakukan seminggu sekali. Kadang tampak tanda yang lebih parah , yakni ada semacam luka di ingsang bila sudah demikian garam saja tak akan cukup. Segera beri pakan yang telah di campur dengan teramicin (1,5 gram per 20kg berat ikan )untuk 10 hari.3.kendali jamur sprolegniaPerawatan rutin dengan rutin dengan garam akan menghindarkan ikan dari berbagai jamur, termasuk saprolegnia yang tanda seranganya berupa munculnya serabut mirip kapas berwarna kehijauan. Perendaman kedalam air dengan air garam 2-3% selama 15% hari sekali sangat efektif dalam mencegah pertumbuhan telur saprolegnia. Bila jamur sudah menyerang, maka perendaman lebih lama diperlukan.4.Mengurangi keasaman air hujan .Penurunan pH secara mendadak akan menyebabkan stress bagi ikan.biasanya ikan tampak resah dan mencoba untuk lari kesana kemari,bahkan ada yang melompat-lompat.Ketika kondisi semacam ini terlihat setelah air garam akan sangat mengurangi stress pada ikan. Bila keasaman air kolam meningkat maka pemberian air garam berlanjut sampai 3 hari.Pada kasus tertentu dimana tingkat keasaman tidak kunjung normal, maka diperlukan penambahan buffer untuk menurunkan keasaman, seperti hydrated time yang dapat diperoleh di toko ikan.5. Pembersihan Kotoran Akibat Air Keruh Jika air menjadi keruh setelah hujan lebat terjadi atau syndrom pasca pembersihan filter chamber yang menyebab kan banyak padatan melayang-layang di kolam, penambahan garam akan membantu dalam pelepasan partikel-partikel yang melekat pada ingsang ikan.6.Mengurangi Stress Saat Handling & PenyortiranPembilasan dengan air garam sesaat sebelum memilih, menyortir atau penaganan lainya, akan membantu ikan menjadi lebih tenang dan siap bila harus mendapat tekanan yang tak diduga seperti dikejar kejar jaring, diangkat, dibolak-balik, dll.Garam akan membebaskan ingsan dari kelebihan air merangsang pelepasan amoiak dan nitrat dari dalam darah.Ini terutama membantu menciptakan keseimbangan kadar darah dan jaringan tubuh lainya.7.Mengurangi Stres saat Pengangkutan ikanPengunaan garam dalam bak pengangkutan adalah perlakuan umum untuk mengurangi stres perjalanan.Konsentrasi setinggi 0,8% dapat digunakan secara aman dalam kurun waktu yang agak lama, sesampai di-tempat tujuan, garam juga masihdiperlukan untuk kepentingan yang sama, mengurangi stress dan relak sasi bagi otot- otot tubuh ikan.8.Kendali problem ingsangSalah satu masalah ikan di kolam adalah adanya sisa-sisa pakan (bila pemberian berlebihan) yang berakumulasi dan menjadi `tamu`asing di jaringan ingsang.Kondisi semacam inilah yang sering mengundang problem kesehatan ingsang.Pemberian garam secara rutin, sedikitnya semingu sekali akan membersihkan ingsang dan juga kulit tubuh dari kelebihan lendir yang berisi `tamu-tamu` asing dan partikel /organisme lain yang menempel.9.Pertolongan Saat Kandungan Oksingen Rendah Ketika ikan tampak megap-megap di permukaan air kolam karena oksigen rendah, pemberian garam1-3% akan dengan cepat membebaskan stress dan bahkan mampu mengurangi resiko kematian10 Kendali AlgaGaram akan menyatu di filamen alga yang licin dipingir-pingir kolam dan akan mengontrol pertumbuhan alga. Tidak seperti perlakuan kimiawi garam dapat dengan aman digunakan tanpa dipengaruhi suhu kolam.Meskipun demikian, pengunaan garam tidak dapat mengantikan peranan lain yang mesti kita perhatikan dalam pemeliharaan kolam seperti pembersihan filter, mengatur kepadatan ikan dalam kolam dan juga menghindari pemberian pakan.
PROBIOTOK

Perbedaan Probiotik dan Prebiotik, Serta Manfaatnya

Tubuh manusia merupakan rumah bagi sejumlah besar mikroorganisme. Beberapa organisme dapat menguntungkan dan lainnya menyebabkan kerusakan pada tubuh. Bakteri probiotik adalah spesies bakteri menguntungkan yang berada dalam usus manusia dan membantu fungsi pencernaan dan fungsi-fungsi lainnya. Bakteri ini secara alami ada dalam saluran usus dan berkembang di sana dan bersaing dengan spesies bakteri lainnya.
Terkadang, populasi bakteri ini habis karena beberapa alasan. Pada saat seperti itu, prebiotik dapat membantu dalam memulihkan bakteri probiotik.

Perbedaan Antara Probiotik dan Prebiotik

Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang berasal dari tumbuhan. Mereka pada dasarnya adalah ganggang. Bakteri probiotik hadir di usus sejak manusia lahir. Bakteri ini terus menerus mengalahkan mikroba lain dalam tubuh, dan hal ini dapat dapat mengancam populasinya. Selain itu, pengobatan antibiotik dapat membunuh semua bakteri dalam tubuh Anda, termasuk bakteri probiotik. Bila itu terjadi, Anda mungkin perlu mengkonsumsi suplemen probiotik. Beberapa bakteri probiotik seperti Lactobacillus acidophilus, Bifidobacterium, dll, dapat kita dapatkan dari beberapa sumber makanan, seperti yogurt, keju, susu, dll.

Prebiotik merupakan karbohidrat dari jenis ' fructo -oligosakarida '. Pada dasarnya Prebiotik adalah molekul gula rantai pendek, yang mengandung fruktosa. Prebiotik adalah serat yang tidak bisa dicerna oleh tubuh dan menjadi makanan untuk probiotik. Sebagai molekul-molekul gula yang tidak dapat dipecah, mereka langsung ke perut, di mana probiotik dapat memakannya. Asparagus, bawang putih, bawang, buah, pisang, tomat, bayam, kangkung, lobak, sawi, kacang, biji-bijian, gandum adalah beberapa sumber dari prebiotik.
Setiap kali Bakteri Probiotik berkurang, tubuh menjadi rentan terhadap berbagai penyakit dan infeksi seperti infeksi jamur, Anda juga mungkin mengalami kondisi seperti sindrom iritasi usus atau rheumatoid arthritis. Beberapa manfaat kesehatan umum dari probiotik:
  • Mengobati diare
  • Mengobati Sindrom Iritasi Usus
  • Mencegah dan mengobati infeksi saluran kemih
  • Mengurangi kemungkinan kanker kandung kemih
  • Memperpendek durasi infeksi usus
  • Mencegah dan mengendalikan eksim anak
  • Mengobati kondisi peradangan yang disebut pouchitis
Prebiotik menciptakan lingkungan yang tidak bersahabat bagi bakteri berbahaya dalam usus, sehingga meningkatkan pertumbuhan yang menguntungkan. Prebiotik memperkuat sistem kekebalan tubuh, sehingga mengurangi kejadian infeksi. Mereka juga membantu dalam penyerapan kalsium dan magnesium yang lebih baik dalam tubuh. Selain itu, mereka juga mengurangi risiko terkena kanker usus dan kanker dubur.
Jadi, probiotik dan prebiotik sangat penting untuk menjaga keseimbangan bakteri menguntungkan dalam tubuh. Oleh karena itu, pastikan Anda mengonsumsi makanan yang kaya probiotik dan prebiotik.

Probitik, Apa Itu?

Akhir-akhir ini sering kita dengar istilah probiotik dalam beberapa produk pangan/ minuman. Beberapa produsen bahkan menjadikan probiotik tersebut sebagai bahan promosi bagi produknya. Mahluk apa probiotik tersebut, bagaimana sepak terjangnya dan bagaimana status kehalalannya?
Probiotik berasal dari bahasa Latin yang berarti untuk kehidupan; disebut juga bakteri bersahabat, bakteri menguntungkan, bakteri baik, atau bakteri sehat.
Apabila didefinisikan secara lengkap, probiotik adalah kultur tunggal atau campuran dari mikroorganisme hidup yang apabila diberikan ke manusia atau hewan akan berpengaruh baik, karena akan menekan pertumbuhan bakteri patogen/ bakteri jahat yang ada di usus manusia/ hewan.
Probiotik yang mengandung Lactobacillus, Bifidobacterium, dan Acidophilus telah digunakan sejak berabad-abad tahun yang lalu untuk kesehatan manusia Meski begitu, belum diketahui bahan aktifnya dan bagaimana cara bekerjanya.
Lactobacillus diidentifikasi pertama kali oleh Louis Pasteur di Perancis (1845 -1895). Penemuan fungsi probiotik yang pertama kali diperoleh seorang peneliti Rusia yang bernama Metchnikoff. Atas penemuannya itu, ia memenangkan hadiah Nobel. Teorinya dikenal dengan intoxication theory atau eternal youth theory, yang antara lain menyebut, mengkonsumsi yoghurt dapat mencegah penuaan. Lactobacillus merupakan bakteri yang habitatnya berasal dari membran mukosa dari hewan atau manusia, tanaman, limbah, dan makanan terfermentasi.
Bifidobacteria pertama kali diisolasi dari feses atau kotoran bayi yang hanya minum air susu ibu (ASI). Terdapat banyak sekali dalam usus manusia atau hewan. Contohnya adalah Bifidobacterium longum, Bifidobacterium infantis, dan Bifidobacterium bifidum. Saccharomyces adalah satu-satunya probiotik dari golongan khamir. Sumbernya dari tanaman dan makanan terfermentasi. Contohnya adalah Saccharomyces boulardii dan Saccharomyces cerevisiae Hansen CBS 5296. Lactococcus dan Streptococcus bersumber dari susu terfermentasi/susu asam. Contohnya adalah Lactococcus lactis subspecies lactis NCDO 712, Lactococcus lactis, Steptococcus thermophilus, dan Streptococcus lactis. Enterococci bersumber dari usus manusia atau hewan (diisolasi dari feses). Contohnya adalah Enterococcus faecium SF68.
Hasil penelitian menunjukkan ada beberapa manfaat probiotik dalam tubuh.
Pertama adalah mencegah kanker yaitu dengan menghilangkan bahan prokarsinogen dari tubuh dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh.
Kedua, dapat menghasilkan bahan aktif anti tumor.
Ketiga, memproduksi berbagai vitamin yang mudah diserap ke dalam tubuh.
Keempat, kemampuannya memproduksi asam laktat dan asam asetat di usus dapat menekan pertumbuhan bakteri E coli dan Clostridium perfringens penyebab radang usus dan menekan bakteri patogen lainnya, serta mengurangi penyerapan amonia dan amina. Bila bahan-bahan tersebut terserap dalam jumlah besar akan dapat meningkatkan tekanan darah, kolesterol dan kanker yang disebabkan nitrosamin.
Kelima, Streptococcus thermophilus menunjukkan aktivitas anti tumor dan menghasilkan Superoxide Dismutase yang berfungsi sebagai antioksidan.
Bagaimana cara memperoleh bakteri tersebut dari sumbernya? Caranya adalah dengan teknik pengenceran berseri (serial-dilution). Teknik ini digunakan jika mikroba dalam kultur campuran terdapat dalam jumlah lebih besar (dominan) dari pada mikroba lain. Dengan tingkat pengenceran tinggi (ratusan ribu kali), hasil isolasi pada akhirnya hanya mengandung 1 (satu) jenis mikroba murni.
Bentuk produk probiotik terdapat 2 jenis, yaitu
Pertama sebagai bahan baku produk pangan disebut kultur probiotik, yakni bakteri tunggal atau kumpulan bakteri yang ditumbuhkan dalam media pertumbuhan yang sesuai.
Kedua, sebagai produk pangan akhir, yakni menggunakan kultur probiotik sebagai salah satu ingredient-nya. Contohnya adalah yoghurt, kefir, dan susu formula. Waspadai potensi keharamannya
Hadirnya makanan probiotik ini memang sebuah anugerah bagi manusia. Tetapi jika proses pengolahannya tidak memperhatikan masalah kehalalan, maka makanan tersebut akan mendatangkan masalah bagi konsumen muslim. Dalam bentuk starter, biasanya probiotik tercampur dengan media pertumbuhannya. Menurut Fatwa MUI, media harus jelas kehalalannya. Media pertumbuhan yang sering digunakan adalah susu, gula susu/laktosa, susu skim, tween 80, trehalose, vitamin C, sumber N misalnya ekstrak yeast, dan lain-lain. Sumber media tersebut harus berasal dari bahan-bahan halal. Jika tercampur dengan yang haram, maka probiotik yang dihasilkan juga akan menjadi haram. Sumber isolasi probiotik juga perlu dikaji, apakah berasal dari bahan najis (kotoran bayi) atau tidak. Untungnya, bahan ini sudah diisolasi melalui tahapan pengenceran ratusan ribu kali sejak puluhan tahun yang lalu dan dilanjutkan dengan pemurnian berkali-kali. Hal ini masih dikaji oleh Komisi Fatwa, apakah boleh atau tidak. Hasil kajian cenderung untuk memperbolehkan karena dapat dipastikan probiotik tersebut sudah terbebas dari bahan najis mengingat sudah diencerkan ratusan ribu kali dan dimurnikan berkali-kali.
Dr Ir Mulyorini Rahayuningsih MSi , auditor LPPOM MUI.

Budidaya Lele Sangkuriang dengan Pakan Organik

Budidaya lele organik masih tergolong baru sehingga belum populer di masyarakat,walau Lele masih menjadi makanan favorit di masyarakat. Namun kebanyakan yang beredar, mengandung residu akibat pemakaian bahan kimia yang tinggi. Berbeda, kalau organik sudah bebas zat kimia. Sementara ditilik dari segi gizi, lele organik tingkat kolestorelnya lebih rendah karena mengandung asam lemak tak jenuh.
Abdul Kohar, 48, petani lulusan Teknik Nuklir, Universitas Gajah Mada,  adalah salah satu petani Banyuwangi, yang merupakan pelopor pengembangan budidaya lele organik dengan konsep  mengadopsi pola hidup lele di alam bebas, dimana media hidup dan pakannya berasal dari bahan organik.sehingga berbeda dengan budidaya lele nonorganik, biasanya dilakukan tanpa perlakuan khusus dengan pakannya berasal dari pabrikan (pelet) dan hasilnya tentu saja berbeda. Ukuran lele organik ternyata lebih panjang, antara 25-30 centimeter dibandingkan lele biasa. Warna lele organik kemerah-merahan, terutama di bagian sirip dan insang. “Lele biasa warnanya sedikit lebih hitam, Lele organik juga lebih menonjol dalam hal rasa. Tekstur daging lebih kesat, kenyal, dan gurih, hampir menyamai rasa lele yang hidup di alam bebas. Dan tentunya, lebih sehat.”
Di belakang rumahnya, Jalan Temuguruh, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, ia membikin 12 kolam berukuran masing-masing 3,5 meter x 4 meter untuk membudidayakan lele organik sejak masih benih hingga siap konsumsi. Hanya cukup diberi  pakan  kotoran hewan yang dicampur air dan tetes beserta enzim bakteri silanace untuk mempercepat proses penguraian kotoran. Selang  tujuh hari kemudian akan menghasilkan banyak plankton yang menjadi makanan utama lele. Keuntungan lainnya, air di dalam kolam lele tidak menghasilkan bau busuk seperti halnya lele non organik. Sehingga ia tak perlu repot mengganti air dalam kolam. “Menghemat biaya dan tenaga,dan sisa air dalam kolam lele ternyata masih bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk tanaman”.

Saat ini pakan ikan lele yang berupa pellet, dipasaran mengalami kenaikan dari harga 6.000 rupiah per kilogram menjadi 8.000 rupiah per kilogram. Untuk menghasilkan 1 ton ikan lele siap konsumsi, jika menggunakan pakan pellet menghabiskan pakan 1 ton, dalam 1 kilogram ikan lele yang diberi pakan pelet berjumlah antara 8 hingga 9 ekor, sedangkan yang diberi pakan organik 7 hingga 8 ekor. Saat ini harga ikan lele di pasaran mencapai 15.000 rupiah per kilogram.
Beternak lele organik tidak memerlukan terlalu banyak biaya, karena biaya budidaya lele yang paling dominan adalah pakan, sedang pakan lele organik praktis tidak perlu membeli, demikian pula dengan tenaga kerja saat pemeliharaan  tidak diperlukan lagi, polusi bau tidak sedap tidak terjadi, sisa air kolam masih bisa dimanfaatkan untuk pupuk tanaman.
Biaya  Investasi : yang perlu disiapkan tidak terlalu banyak, karena untuk memelihara lele, biaya yang paling dominan adalah pakan.
CARA PEMANFAATAN FESES TERNAK UNTUK PAKAN IKAN LELE
Bahan-bahan yang dibutuhkan :
1. Kotoran TERNAK, basah atau kering
2. Tetes tebu / molase / gula
3. Fermentor (EM4, Prodecom, dll)
APLIKASI FESES TERNAK UNTUK PAKAN IKAN LELE
Tebarkan kotoran TERNAK secara merata di dasar kolam dengan perbandingan 500 kg untuk 1000 ekor bibit lele, lalu  isi kolam dengan air tanah sampai dengan ketinggian 10 cm dari permukaan kotoran TERNAK.
Campurkan fermentor dengan molase dengan perbandingan 1 lt fermentor, 2 lt molase dan 10 lt air sampai merata
Biarkan selama 2 jam agar bakteri menjadi aktif
Masukkan campuran fermentor, molase dan air tanah ke dalam kolam secara merata supaya proses fermentasi sempurna, dan biarkan selama 7 hari.
Setelah 7 hari, kolam diisi air sampai batas maksimal, lalu dibiarkan selama 3 hari
Setelah semua proses dilakukan, masukkan bibit ikan lele ukuran 7/9 ke dalam kolam dengan perbandingan 1 m2 untuk 250 – 300 ekor bibit.
Pada saat memasukkan bibit ikan lele, jangan lupa melakukan aklimatisasi selama kurang lebih 2 jam
Bila semua prosedur sudah dilakukan, maka 90 hari kemudian akan bisa panen ikan lele
Selamat mencoba dan semoga sukses
CATATAN :
Kotoran ternak yang digunakan adalah kotoran yang sudah dilayukan / di angin-anginkan, minimal selama 2 minggu – 1 bulan, supaya kadar gas methan dan amoniak yang terkandung didalamnya jadi minimal. Kadar amoniak dan gas methan yg tinggi berbahaya bagi bibit lele yg notabene terbiasa dengan perawatan secara non-organik. Juga jangan lupa melakukan aklimatisasi / pengadaptasian, dengan cara : menaruh bibit lele & air dari kolam asal dalam suatu wadah khusus, lalu secara perlahan air kolam dialirkan kedalam wadah tersebut, dan secara perlahan air dari kolam asli akan terganti dengan air kolam yang akan digunakan untuk tempat budidaya bibit. Perubahan temperatur & kandungan air yang terlalu mendadak dapat mengakibatkan bibit lele stress, sehingga resiko kematian meningkat.
Untuk mencapai keseragaman ukuran, sebaiknya setiap 1 bulan sekali dilakukan penyaringan / penyortiran ikan. ikan yang besar dicampur dengan yg besar, dan yg kecil dicampur dengan yg kecil. Dengan begitu, maka saat dijual akan didapatkan ukuran ikan yg seragam, dan perkembangan ikan juga lebih baik.

BUDIDAYA TERNAK KELINCI

1. SEJARAH SINGKAT

Ternak ini semula hewan liar yang sulit dijinakkan. Kelinci dijinakkan sejak 2000 tahun silam dengan tujuan keindahan, bahan pangan dan sebagai hewan percobaan. Hampir setiap negara di dunia memiliki ternak kelinci karena kelinci mempunyai daya adaptasi tubuh yang relatif tinggi sehingga mampu hidup di hampir seluruh dunia. Kelinci dikembangkan di daerah dengan populasi penduduk relatif tinggi, Adanya penyebaran kelinci juga menimbulkan sebutan yang berbeda, di Eropa disebut rabbit, Indonesia disebut kelinci, Jawa disebut
trewelu dan sebagainya.
2. SENTRA PERIKANAN
Di Indonesia masih terbatas daerah tertentu dan belum menjadi sentra produksi/dengan kata lain pemeliharaan masih tradisional.
3. JENIS
Menurut sistem Binomial, bangsa kelinci diklasifikasikan sebagai berikut :
Ordo : Lagomorpha
Famili : Leporidae
Sub famili : Leporine
Genus : Lepus, Orictolagus
Spesies : Lepus spp., Orictolagus spp.
Jenis yang umum diternakkan adalah American Chinchilla, Angora, Belgian, Californian, Dutch, English Spot, Flemish Giant, Havana, Himalayan, New Zealand Red, White dan Black, Rex Amerika. Kelinci lokal yang ada sebenarnya berasal dari dari Eropa yang telah bercampur dengan jenis lain hingga sulit dikenali lagi. Jenis New Zealand White dan Californian sangat baik untuk produksi daging, sedangkan Angora baik untuk bulu.
4. MANFAAT
Manfaat yang diambil dari kelinci adalah bulu dan daging yang sampai saat ini mulai laku keras di pasaran. Selain itu hasil ikutan masih dapat dimanfaatkan untuk pupuk, kerajinan dan pakan ternak.
5. PERSYARATAN LOKASI
Dekat sumber air, jauh dari tempat kediaman, bebas gangguan asap, bau-bauan, suara bising dan terlindung dari predator.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Yang perlu diperhatikan dalam usaha ternak kelinci adalah persiapan lokasi yang sesuai, pembuatan kandang, penyediaan bibit dan penyediaan pakan.
  1. Penyiapan Sarana dan Perlengkapan
    Fungsi kandang sebagai tempat berkembangbiak dengan suhu ideal 21° C, sirkulasi udara lancar, lama pencahayaan ideal 12 jam dan melindungi ternak dari predator. Menurut kegunaan, kandang kelinci dibedakan menjadi kandang induk. Untuk induk/kelinci dewasa atau induk dan anak-anaknya, kandang jantan, khusus untuk pejantan dengan ukuran lebih besar dan Kandang anak lepas sapih. Untuk menghindari perkawinan awal kelompok dilakukan pemisahan antara jantan dan betina. Kandang berukuran 200x70x70 cm tinggi alas 50 cm cukup untuk 12 ekor betina/10 ekor jantan. Kandang anak (kotak beranak) ukuran 50x30x45 cm.
    Menurut bentuknya kandang kelinci dibagi menjadi:
    1. Kandang sistem postal, tanpa halaman pengumbaran, ditempatkan dalam ruangan dan cocok untuk kelinci muda.
    2. Kandang sistem ranch ; dilengkapi dengan halaman pengumbaran.
    3. Kandang battery; mirip sangkar berderet dimana satu sangkar untuk satu ekor dengan konstruksi Flatdech Battery (berjajar), Tier Battery (bertingkat), Pyramidal Battery (susun piramid).
      Perlengkapan kandang yang diperlukan adalah tempat pakan dan minum yang tahan pecah dan mudah dibersihkan.
  2. Pembibitan
    Untuk syarat ternak tergantung dari tujuan utama pemeliharaan kelinci tersebut. Untuk tujuan jenis bulu maka jenis Angora, American Chinchilla dan Rex merupakan ternak yang cocok. Sedang untuk tujuan daging maka jenis Belgian, Californian, Flemish Giant, Havana, Himalayan dan New Zealand merupakan ternak yang cocok dipelihara.
    1. Pemilihan bibit dan calon induk
      Bila peternakan bertujuan untuk daging, dipilih jenis kelinci yang berbobot badan dan tinggi dengan perdagingan yang baik, sedangkan untuk tujuan bulu jelas memilih bibit-bibit yang punya potensi genetik pertumbuhan bulu yang baik. Secara spesifik untuk keduanya harus punya sifat fertilitas tinggi, tidak mudah nervous, tidak cacat, mata bersih dan terawat, bulu tidak kusam, lincah/aktif bergerak.
    2. Perawatan Bibit dan calon induk
      Perawatan bibit menentukan kualitas induk yang baik pula, oleh karena itu perawatan utama yang perlu perhatian adalah pemberian pakan yang cukup, pengaturan dan sanitasi kandang yang baik serta mencegah kandang dari gangguan luar.
    3. Sistem Pemuliabiakan
      Untuk mendapat keturunan yang lebih baik dan mempertahankan sifat yang spesifik maka pembiakan dibedakan dalam 3 kategori yaitu:
      1. In Breeding (silang dalam), untuk mempertahankan dan menonjolkan sifat spesifik misalnya bulu, proporsi daging.
      2. Cross Breeding (silang luar), untuk mendapatkan keturunan lebih baik/menambah sifat-sifat unggul.
      3. Pure Line Breeding (silang antara bibit murai), untuk mendapat bangsa/jenis baru yang diharapkan memiliki penampilan yang merupakan
        perpaduan 2 keunggulan bibit.
    4. Reproduksi dan Perkawinan
      Kelinci betina segera dikawinkan ketika mencapai dewasa pada umur 5 bulan (betina dan jantan). Bila terlalu muda kesehatan terganggu dan mortalitas anak tinggi. Bila pejantan pertama kali mengawini, sebaiknya kawinkan dengan betina yang sudah pernah beranak. Waktu kawin pagi/sore
      hari di kandang pejantan dan biarkan hingga terjadi 2 kali perkawinan, setelah itu pejantan dipisahkan.
    5. Proses Kelahiran
      Setelah perkawinan kelinci akan mengalami kebuntingan selama 30-32 hari. Kebuntingan pada kelinci dapat dideteksi dengan meraba perut kelinci betina 12-14 hari setelah perkawinan, bila terasa ada bola-bola kecil berarti terjadi kebuntingan. Lima hari menjelang kelahiran induk dipindah ke kandang beranak untuk memberi kesempatan menyiapkan penghangat dengan cara merontokkan bulunya. Kelahiran kelinci yang sering terjadi malam hari dengan kondisi anak lemah, mata tertutup dan tidak berbulu. Jumlah anak yang dilahirkan bervariasi sekitar 6-10 ekor.
  3. Pemeliharaan
    1. Sanitasi dan Tindakan Preventif
      Tempat pemeliharaan diusahakan selalu kering agar tidak jadi sarang penyakit. Tempat yang lembab dan basah menyebabkan kelinci mudah pilek dan terserang penyakit kulit. 
    2. Pengontrolan Penyakit
      Kelinci yang terserang penyakit umumnya punya gejala lesu, nafsu makan turun, suhu badan naik dan mata sayu. Bila kelinci menunjukkan hal ini segera dikarantinakan dan benda pencemar juga segera disingkirkan untuk mencegah wabah penyakit.
    3. Perawatan Ternak
      Penyapihan anak kelinci dilakukan setelah umur 7-8 minggu. Anak sapihan ditempatkan kandang tersendiri dengan isi 2-3 ekor/kandang dan disediakan pakan yang cukup dan berkualitas. Pemisahan berdasar kelamin perlu untuk mencegah dewasa yang terlalu dini. Pengebirian dapat dilakukan saat menjelang dewasa. Umumnya dilakukan pada kelinci jantan dengan membuang testisnya.
    4. Pemberian Pakan
      Jenis pakan yang diberikan meliputi hijauan meliputi rumput lapangan, rumput gajah, sayuran meliputi kol, sawi, kangkung, daun kacang, daun turi dan daun kacang panjang, biji-bijian/pakan penguat meliputi jagung, kacang hijau, padi, kacang tanah, sorghum, dedak dan bungkil-bungkilan. Untuk memenuhi pakan ini perlu pakan tambahn berupa konsentrat yang dapat dibeli di toko pakan ternak. Pakan dan minum diberikan dipagi hari sekitar pukul 10.00. Kelinci diberi pakan dedak yang dicampur sedikit air. Pukul 13.00 diberi rumput sedikit/secukupnya dan pukul 18.00 rumput diberikan dalam jumlah yang lebih banyak. Pemberian air minum perlu disediakan di kandang untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya.
    5. Pemeliharaan Kandang
      Lantai/alas kandang, tempat pakan dan minum, sisa pakan dan kotoran kelinci setiap hari harus dibersihkan untuk menghindari timbulnya penyakit. Sinar matahari pagi harus masuk ke kandang untuk membunuh bibit penyakit. Dinding kandang dicat dengan kapur/ter. Kandang bekas kelinci sakit
      dibersihkan dengan kreolin/lysol. 
7. HAMA DAN PENYAKIT
  1. Bisul
    Penyebab: terjadinya pengumpulan darah kotor di bawah kulit.
    Pengendalian: pembedahan dan pengeluaran darah kotor selanjutnya diberi Jodium.
  2. Kudis
    Penyebab: Darcoptes scabiei. Gejala: ditandai dengan koreng di tubuh.
    Pengendalian: dengan antibiotik salep.
  3. Eksim
    Penyebab: kotoran yang menempel di kulit.
    Pengendalian: menggunakan salep/bedak Salicyl.
  4. Penyakit telinga
    Penyebab: kutu.
    Pengendalian: meneteskan minyak nabati.
  5. Penyakit kulit kepala
    Penyebab: jamur.
    Gejala: timbul semacam sisik pada kepala.
    Pengendalian: dengan bubuk belerang.
  6. Penyakit mata
    Penyebab: bakteri dan debu.
    Gejala: mata basah dan berair terus.
    Pengendalian: dengan salep mata.
  7. Mastitis
    Penyebab: susu yang keluar sedikit/tak dapat keluar.
    Gejala: puting mengeras dan panas bila dipegang.
    Pengendalian: dengan tidak menyapih anak terlalu mendadak.
  8. Pilek
    Penyebab: virus.
    Gejala: hidung berair terus.
    Pengendalian: penyemprotan antiseptik pada hidung.
  9. Radang paru-paru
    Penyebab: bakteri Pasteurella multocida.
    Gejala: napas sesak, mata dan telinga kebiruan.
    Pengendalian: diberi minum Sul-Q-nox.
  10. Berak darah
    Penyebab: protozoa Eimeira.
    Gejala: nafsu makan hilang, tubuh kurus, perut membesar dan mencret darah.
    Pengendalian: diberi minum sulfaquinxalin dosis 12 ml dalam 1 liter air.
  11. Hama pada kelinci umumnya merupakan predator dari kelinci seperti anjing. Pada umumnya pencegahan dan pengendalianhama dan penyakit dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan kandang, pemberian pakan yang sesuai dan memenuhi gizi dan penyingkiran sesegera mungkin ternak yang sakit.
8. PANEN
  1. Hasil Utama
    Hasil utama kelinci adalah daging dan bulu
  2. Hasil Tambahan
    Hasil tambahan berupa kotoran untuk pupuk
  3. Penangkapan
    Kemudian yang perlu diperhatikan cara memegang kelinci hendaknya yang benar agar kelinci tidak kesakitan.
9. PASCAPANEN
  1. Stoving
    Kelinci dipuasakan 6-10 jam sebelum potong untuk mengosongkan usus. Pemberian minum tetap .
  2. Pemotongan
    Pemotongan dapat dengan 3 cara:
    1. Pemukulan pendahuluan, kelinci dipukul dengan benda tumpul pada kepala dan saat koma disembelih.
    2. Pematahan tulang leher, dipatahkan dengan tarikan pada tulang leher. Cara ini kurang baik.
    3. Pemotongan biasa, sama seperti memotong ternak lain.
  3. Pengulitan
    Dilaksanakan mulai dari kaki belakang ke arah kepala dengan posisi kelinci digantung.
  4. Pengeluaran Jeroan
    Kulit perut disayat dari pusar ke ekor kemudian jeroan seperti usus, jantung dan paru-paru dikeluarkan. Yang perlu diperhatikan kandung kemih jangan sampai pecah karena dapat mempengaruhi kualitas karkas.
  5. Pemotongan Karkas
    Kelinci dipotong jadi 8 bagian, 2 potong kaki depan, 2 potong kaki belakang, 2 potong bagian dada dan 2 potong bagian belakang. Presentase karkas yang baik 49-52%.
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA
  1. Analisa Usaha Budidaya
    Perkiraan analisis budidaya kelinci didasarkan pada jumlah ternak per 20 ekor induk:
    1. Biaya Produksi
      1. Kandang dan perlengkapan Rp. 1.000.000,-
      2. Bibit induk 20 ekor @ Rp. 30.000, Rp. 600.000,-
      3. Pejantan 3 ekor @ Rp. 20.000,- Rp. 60.000,-
      4. Pakan
        • Sayur + rumput Rp. 1.000.000,-
        • Konsetrat (pakan tambahan) Rp. 2.000.000,-
      5. Obat Rp. 1.000.000,-
      6. Tenaga kerja 2 x 12 x Rp. 150.000,- Rp. 3.600.000,-
        Jumlah biaya produksi Rp. 9.260.000,-
    2. Pendapatan
      Kelahiran hidup/induk/tahun = 31 ekor
      Penjualan:
      1. Bibit: 20 x 15 x Rp. 20.000,- Rp. 6.000.000,-
      2. Kelinci potong 20 x 15 x Rp. 50.000,- Rp. 15.000.000,-
      3. Feses/kotoran Rp. 60.000,-
      4. Bulu Rp. 750.000,-
        Jumlah pendapatan Rp. 21.810.000,-
    3. Keuntungan Rp. 12.550.000,-
    4. Parameter kelayakan usaha : - B/C ratio = 2,36
  2. Gambaran Peluang Agribisnis
    Gerakan peningkatan gizi yang dicanangkan pemerintah terutama yang berasal dari protein hewani sampai saat ini masih belum terpenuhi. Kebutuhan daging kita masih banyak dipenuhi dari impor. Kelinci yang punya keunggulan dalam cepatnya berkembang, mutu daging yang tinggi, pemeliharaan mudah dan rendahnya biaya produksi menjadikan ternak ini sangat potensial untuk dikembangkan. Apalagi didukung dengan permintaan pasar dan harga daging maupun bulu yang cukup tinggi.
11. DAFTAR PUSTAKA
  1. Anonymous, 1986, Pemeliharaan Kelinci dan Burung Puyuh, Yasaguna, Jakarta.
  2. Kartadisastra. HR, 1995, Beternak Kelinci Unggul, Kanisius, Yogyakarta.
  3. Sarwono. B, 1985, Beternak Kelinci Unggul, Penebar Swadaya, Jakarta.
  4. Yunus. M dan Minarti. S, 1990, Aneka Ternak, Universitas Brawijaya, Malang.




BUDIDAYA IKAN GURAME
( Osphronemus gouramy )



1. SEJARAH SINGKAT
Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih lebar, bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan/ keperak-perakan. Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae, keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici. Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat, Indonesia), dan menyebar ke Malaysia, Thailands, Ceylon dan Australia. Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain. Di Indonesia, orang Jawa menyebutnya gurami, Gurameh, orang Sumatra ikan kalau, kala, kalui, sedangkan di Kalimantan disebut Kalui. Orang Inggris menyebutnya “Giant Gouramy”, karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg.
2. SENTRA PERIKANAN
Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu: Sumatera, NTB dan Jawa. Sedangkan di luar negeri yaitu: Thailand, Jepang dan Filipina.
3. JENIS
Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikut:
Klas : Pisces
Sub Kelas : Teleostei
Ordo : Labyrinthici
Sub Ordo : Anabantoidae
Famili : Anabantidae
Genus : Osphronemus
Species : Osphronemus goramy (Lacepede)
Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya: gurami angsa, gurami jepun, blausafir, paris, bastar dan porselen. Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat, khususnya Bogor. Dibanding gurame jenis lain, porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur. Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur, porselen mampu 10.000 butir. Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai top of the pop, dan paling banyak diunggulkan.
4. MANFAAT
Sebagai sumber penyediaan protein hewani.
5. PERSYARATAN LOKASI
  1. Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos dan cukup mengandung humus. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
  2. Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
  3. Ikan gurame dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl.
  4. Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik.
  5. Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame. Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus, debit air yang diperkenankan adalah 3 liter/detik, sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur, debit air yang ideal adalah antara 6-12 liter/detik. 
  6. Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 6,5-8.
  7. Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
  1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
    1. Kolam
      Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan gurame antara lain:
      1. Kolam penyimpanan induk
        Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk, kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi, kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan.
      2. Kolam pemijahan
        Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200/300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan). Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C; kedalaman air 75-100 cm; dasar kolam sebaiknya berpasir. Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting. 
      3. Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan
        Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman air kolam antara 30-50 cm. Kepadatan sebaiknya 5-50 ekor/meter persegi. Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan/ipukan antara 3-4 minggu, pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm.
      4. Kolam pembesaran
        Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 1,25–1,5 cm. Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi. 
      5. Kolam/tempat pemberokan
        Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut:
        1. Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 ). 
        2. Buatlah pematangnya dengan ukuran; bagian atas lebarnya 0,5 m, bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m.
        3. Pasanglah pipa/bambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air. Aturlah tinggi rendahnya, agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air.
        4. Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur, lalu diratakan lagi. Tanah akan jadi lembut setelah diairi, sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup, dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu. Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air.
        5. Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk, memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar. Lebar saluran itu 0,5 m dan dalamnya 15 cm.
        6. Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata, kemudian air dimasukkan. Biarkan selama 1 minggu, agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut, serta menguji agar kolam tidask bocor. Tinggi air 0,75-1 m. 
    2. Peralatan
      Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan. Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan gurame antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan penyabetan dari alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas), seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi). 
  2. Pembibitan
    1. Pemilihan I
    2. Induk
      Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut:
      1. Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat.
      2. Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal).
      3. Ukuran kepala relatif kecil
      4. Susunan sisik teratur,licin, warna cerah dan mengkilap serta tidakluka.
      5. Gerakan normal dan lincah.
      6. Bentuk bibir indah sepertipisang, bermulut kecil dan tidak berjanggut.
      7. Berumur antara 2-5 tahun.
        Adapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut:
        • Betina
          • Dahi meninjol.
          • Dasar sirip dada terang gelap kehitaman.
          • Dagu putih kecoklatan.
          • Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak.
          • Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan.
        • Jantan
          • Dahi menonjol.
          • Dasar sirip dada terang keputihan.
          • Dagu kuning.
          • Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik.
          • Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.
    3. Pemeliharaan Induk
      Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk. Beri makanan selama dalam penampungan. Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 1/3 kg setiap hari pada sore hari. Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 1/2 blekminyak tanah setiap kali pemberian.
    4. Pembenihan
      Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya, induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan. Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut:
      1. Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari, perbaiki tanggul dan dasar kolam.
      2. Lakukan pengapuran dan pemupukan. Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 7,5 kg/100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari. 
      3. Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng
      4. Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram/100 meter persegi, biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm.
      5. Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan. Setelah pemijahan berlangsung, 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur. 20-30 hari kemudian, induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas.
    5. Pemeliharaan Bibit
      Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang. Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah, pemupukan, perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air. Setelah persiapan selesai, benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekor/meter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan. Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30% berat badan rata-rata. Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih. Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan. 
  3. Pemeliharaan Pembesaran
    1. Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur.
      1. Polikultur
        Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes, ikan mas, nilem, mujair atau lele. Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat.
      2. Monokultur
        Pada pemeliharaan gurame tersendiri, bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan. Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi
    2. Pemupukan
      Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang. Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan, dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan peliharaan. Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan. Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 7,5 kg untuk tiap 100 m 2 kolam, air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari. Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam. Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam.
    3. Pemberian Pakan
      Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya, namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet, daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan, diantaranya: daun pepaya, keladi, ketela pohon, genjer, kimpul, kangkung, ubi jalar, ketimun, labu dan dadap. Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat. Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun. 
    4. Pemeliharaan Kolam/Tambak
      Setiap habis panen, kolam dibersihkan/kuras. setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam, sehingga bila benih disebarkan, kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat.
7. HAMA DAN PENYAKIT
  1. Penyakit
    Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit. Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak; kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan. Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut. Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya. ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya. Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter, yang diakibatkan oleh bakteri, virus, jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya. Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit, dapat dikenali sebagai berikut:
    1. Penyakit pada kulit; pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada, perut dan pangkal sirip.
    2. Penyakit pada insang; tutup insang mengembang. Lembaran insang menjadi pucat, kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu
    3. Penyakit pada organ dalam; perut ikan membengkak, sisik berdiri. Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati. Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset. Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya, dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya:
      1. Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)
        1. Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati.
        2. Buat larutan PK sebanyak 2 gram/10 liter atau 1,5 sdt/100 l air.
        3. Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus.
        4. Bila belum sembuh betul, pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian.
      2. Pengobatan dengan Neguvon. Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-3,5% selama 3 mernit. Untuk pembe-rantasan parasit di kolam, bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 0,1% Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan. Biarkan selama 2 hari.
      3. Pengobatan dengan garam dapur. Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia. Caranya:
        1. siapkan wadah yang diisi air bersih. setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl), diaduk sampai rata;
        2. ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut. Tetapi karena obat ini berbahaya, lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja.
        3. Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam;
        4. pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama.
  2. Hama
    Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liar/pemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes, gurame dan sepat. Musuh lainnya adalah biawak, katak, ular dan bermacam-macam burung pemangsa.
8. PANEN
  1. Penangkapan
    Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan. Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil. Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran. Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 0,3 gram/ekor pada saat dipanen. Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen. Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun, ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 0,3 kg/ekor, sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 0,7 kg/ekor. Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 1.5 kg/ekor. Adapun cara penangkapan: air disurutkan sedikit demi sedikit, penangkapan dilakukan pada pagi hari. Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka. 
  2. Pembersihan
    Setelah air kolam surut, benih digiring masuk ke petak kecil. Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen. Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap, sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan, harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu. Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari. tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar. Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih.
9. PASCAPANEN
  1. Penanganan ikan hidup
    Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:
    1. Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C.
    2. Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari.
    3. Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat. 
  2. Penanganan ikan segar
    Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya. Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain:
    1. Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka.
    2. Sebelum dikemas, ikan harus dicuci agar bersih dan lendir.
    3. Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup. Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan), dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisang/plastik. Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass. Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm.
  3. Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat C.
    Gunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=1:1. Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm. Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm, lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya. Antara ikan dengan dinding kotak diberi es, demikian juga antara ikan dengan penutup kotak. Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut:
    1. Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit, parasit dan tidak cacat. Setelah itu, benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka).
    2. Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya. Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam.
    3. Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari. Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik. Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 0,5 m. Dengan ukuran tersebut, bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000–6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm. Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya.
    4. Berdasarkan lama/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
      1. Sistem terbuka
        Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama. Alat pengangkut berupa keramba. Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm.
      2. Sistem tertutup
        Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam, menggunakan kantong plastik. Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)4.1H2O sebanyak 9 gram. Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik:
        1. masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih;
        2. hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air;
        3. alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 2/3 volume keseluruhan rongga (air:oksigen=1:2);
        4. kantong plastik lalu diikat.
        5. kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan. Dos yang berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m dapat diisi 2 buah kantong plastik.
          Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut:
          1. Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih).
          2. Buka kantong plastik, tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan.
          3. Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit.
          4. Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan. Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya. Selain itu, dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut. Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4% selama 3-5 menit.
          5. Setelah 1 minggu dikarantina, tebar benih ikan di kolam budidaya.
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA
10.1. Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut:
  1. Biaya produksi
    1. Sewa lahan 6 empang @ Rp. 80.000,-/bulan Rp. 480.000,-
    2. Benih per empang 4000 ekor @Rp 150,- Rp. 3.600.000,-
    3. Pakan
      • Postal per empang 7 karung @ Rp 10.000,- Rp. 420.000,-
      • Rambo per empang 5 karung @ Rp 2.500,- Rp. 75.000,-
    4. Obat
      • Super tetra per empang 2 tablet @ Rp 1.000,- Rp 12.000,-
    5. Tenaga kerja 2 OH @ Rp 20.000,- Rp. 40.000,-
    6. Lain-lain (pemeliharaan) Rp. 460.700,-
      Jumlah biaya produksi Rp. 5.089.700,-
  2. Penerimaan per empang 4000 ekor @ Rp. 400,- Rp. 9.600.000,-
  3. Keuntungan Rp. 4.510.300,-
  4. Parameter kelayakan usaha : B/C Rasio = 1,89
10.2. Gambaran Peluang Agribisnis
Budidaya ikan gurame, mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi. disamping rasanya yang lezat dan empuk, ikan ini pun digemari banyak orang. Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian, ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan. Disamping rasanya itu, perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya, sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari, membudidayakan ikan ini, karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit. Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut. Ikan gurame dengan berat 1,5 kg dapat mencapai harga Rp 6.000-Rp 8.000 tergantung keadaan pada saat itu.
11. DAFTAR PUSTAKA
  1. RUSDI, Taufiq. Usaha budidaya Ikan Gurame. Jakarta : CV. simplek, 1987
  2. SITANGGANG, M. Budidaya Gurame. Jakarta : Penerbit Swadaya, 1999
  3. ____________. Kumpulan Gurame Kliping Ikan. Jakarta : trubus, 1997

Tidak ada komentar: