Bio Filter Limbah rumah tangga


Teknologi Biofilter Anaerob - Aerob
Atasi Limbah Rumah Sakit
Yustinus Ade
Ozon, Juni 2000, Rubrik Teknologi Lingkungan
Dimana - mana limbah selalu bikin 'Pusing'. Kini dengan Teknologi Biofilteer Anaerob - Aerob Semuanya bakal beres. Biaya murah dan hemat energi.
YANG namanya limbah tentu menjijikan. baunya kurang sedap dan tak enak dipandang. Bukannya  hanya itu, limbah  juga merupakan sumber pencemaran lingkungan yang sangat potensial.Contohnya, limbah rumah sakit. Di jakarta berdasarkan temua bapedalda DKI di lapangan, limbah rumah sakit, menempati rangking kedua setelah limbah hotel. Kemudian baru limbah Industri.
Umumnya limbah rumah sakit ini, berasal dari buangan kegiatan rumah sakit. Seperti, limbah cair klinis dari bekas cucian luka, cucian darah maupunair limbah laboraturium. nah, limbah  - limbah ini sangat bebrbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Mengapa tidak, air ini mengandung senyawa polutan organik yang cukup  tinggi daan sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan sekitarnya. "Karenaitu pengelolaan haurs melalui  prosese biologis," jelas Ir. Nusa Idaman Said, M Eng, Ketua pengeloalan limbah Cair , Direktorak Teknologi Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan  Teknologi (BPPT).
Air Limbah laboraturium ini mengandung logam berat. Karena itu, pengelolahannya  mesti melalui proses kimia fisika terlebih dahulu. Setelah itu baru bisa diolah secara biologis. Kemudian baru dibuang kesaluran umum.
Persoalan sekarang adalah  harga alat pengolahan limbahnya. Untuk teknologi pengolahan limbah yang menggunakan lumpur aktif. sebelum krisis saja harganya sudah mencapai  ratusan juta. Di indonesia baru sedikit rumah sakit yang memilikinya. Dan itu pun pada umumnya rumah sakit - rumah sakit kelas atas. Diantaranya sebut saja, Rumah sakit St, Carolus, Harapan Kita, Pertamina.
Bagi rumah sakit kelas atas harga ratusan juta itu tidak seberapa. Tapi bagaimana dengan mereka yang 'kanker" alis kantong kering. Terutama bagi rumah sakit menengah  kebawah. Tentu mahal ,apalagi dimasa krisis ini. Kendala yang sering dihadapi adalah terbatasnya dana untuk membangun fasilitas dan biaya operasionalnya. Lantasan solusinya bagaimana?
Jangan khawatir. kini kelompok Teknologi Pengolaan Air Bersih dan Limbah cair -BPPT, telah berhasil mengembangkan teknologi pengolahan air limbah rumah sakit melalui proses Biofilter Anaerob - Aerob. Suatu proses pengolahan air limbah melalui proses Biologis dengan sistem  aerobik (dengan Udara ) anaerobik (Tanpa udara ).Proses biologis aerobik biasanya digunakan untuk pengolahan air limbah  dengan beban BOD (Biological Ozygen Demand) tidak terlalu besar. Sedangkan anaerobik untuk pengolahan air limbah dengan beban BOD yang sangat  tinggi.
Konstruksi Bak Biofilter Anaerob

Media Biofilter Tipe Sarang Tawon berfungsi sebagai media untuk membiakkan mikroba yang akan menguraikan polutan dalam air
Menurut Ir. Tusy A. Adibroto,Msi, Direktur Teknologi Lingkungan BPPT, teknologi biofilter Aerob - Anaerob dibuat untuk mempertinggi  komponen lokal sesuai dengan potensi  dan kebutuhan yang ada dalam masyarakat akan teknologi pengolahan limba  yang praktis , mudah dioperasionalkan dan hargany, Terjangkau. Khususya bagi kelas menengah kebawah.
Harga alat ini relatif murah. sebelum krisis, untuk kapasitas limbah 30 meter kubik perhari, harganya 40 - 50 Juta. Itu sudah termasuk biaya pemasangannya. "Sekarang harganya dua kalipatnya," ujar Nusa Idaman Said. Selain harganya relatif murah, biaya operasional  hemat 75%  dari teknologi limbah mengunakan blower yang lebih besar sehingga suplai udara dan biayanya operasionalnya besar.
Keuntungan lain teknologi Biofilter Anaerob - Aerob sangat banyak. Pengolahannya sangat mudah dan biaya opersinya rendah, lumpur yang dihasilkan pun relatif sedikit. bahkan air tampak jernih dan bisa dipakai lagi utuk menyiram tanaman.
Selain itu, teknologi ini dapat menghilangkan nitrogen dan phospor yang dapat menyebabkan euthropikasi dan suplasi udara untuk aerasi relatif kecil. Dapat digunakan untuk air limbah dengan beban BOD yang cukup besar. Dapat menghilangkan padatan tersuspensi (SS) dengan baik dan tahan terhadap perubahan beban pengolahan secara mendadak.
Tidak hanya itu, teknologi ini juga dapat diterapkan untuk pengolahan beberapa jenis air limbah misalnya, pengolahan air limbah rumah tangga (domestik). Pengolahan air limbah perkantoran  skala kecil tahu - tempe, industri makanan. Dan pengolahan limbah MCK.
Cara kerja alat ini sederhana saja. Seluruh air limbah hasil kegiatan rumah sakit maupun kegiata klinis rumah sakit dikumpulkan.  melalui saluran pipa pengumpul. dilairkan ke bak kontrol untuk saringan sampah padat plastik, kaleng dalam unit peengolahan limbah. Tujuannya untuk memisahkan padataan yang tidak bisa terurai seperti lumpur, pasir, abu gosok dan lainnya.
Dari bak kontrol, air limbah dialirkan ke bak pengurai anaerob. Bak pengurai anaerob dibagi menjadi dua buah ruangan,yakni bak pengurai awal, biofilter anaerob tercelup dengan aliran dari bawah keatas(Up Flow). Selanjutnya air limpahan dari beberapa buah ruangan berisi media dari bahan PVC. Bentuk seperti sarang tawon sebagai tempat pembiakan mikro-organisme senyawa polutan yang ada  didalam air limbah.
Setelah melalui unit pengolahan, air hasil olahan dialirkan ke bak khlorinasi. di dalam bak ini air limbah dikontrakan dengan khlor tablet agar seluruh mikro-organisme patogen dapat dimatikan. Dari bak khlorinasi air limbah dapat dibuang langsung ke sungai atau saluran umum. Tidak membawa dampak apa - apa bagi lingkungan.
Teknologi lingkungan ini sekarang telah digunakan beberapa rumah sakit di Jakarta. Sebagai contoh, di lokasi Rumah Sakit Mata, Ciledug, Tanggerang. Air yang diolah adalah seluruh limbah cair yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit, yakini baik berasal dari limbah domestik maupun limbahh yang berasal daari limbah klinis. Air hasil olahan dapat langsung dibuang kesaluran umum. Atau untuk menyiram tanaman
Unit IPAL Rumah Sakit D6 Sistem Biofilter Anaerob-Aerob
Air Sesudah dan Sebelum Proses Pengolahan

Teknologi Biofilter Anaerob - Aerob
Atasi Limbah Rumah Sakit
Yustinus Ade
Ozon, Juni 2000, Rubrik Teknologi Lingkungan
Dimana - mana limbah selalu bikin 'Pusing'. Kini dengan Teknologi Biofilteer Anaerob - Aerob Semuanya bakal beres. Biaya murah dan hemat energi.
YANG namanya limbah tentu menjijikan. baunya kurang sedap dan tak enak dipandang. Bukannya  hanya itu, limbah  juga merupakan sumber pencemaran lingkungan yang sangat potensial.Contohnya, limbah rumah sakit. Di jakarta berdasarkan temua bapedalda DKI di lapangan, limbah rumah sakit, menempati rangking kedua setelah limbah hotel. Kemudian baru limbah Industri.
Umumnya limbah rumah sakit ini, berasal dari buangan kegiatan rumah sakit. Seperti, limbah cair klinis dari bekas cucian luka, cucian darah maupunair limbah laboraturium. nah, limbah  - limbah ini sangat bebrbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Mengapa tidak, air ini mengandung senyawa polutan organik yang cukup  tinggi daan sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan sekitarnya. "Karenaitu pengelolaan haurs melalui  prosese biologis," jelas Ir. Nusa Idaman Said, M Eng, Ketua pengeloalan limbah Cair , Direktorak Teknologi Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan  Teknologi (BPPT).
Air Limbah laboraturium ini mengandung logam berat. Karena itu, pengelolahannya  mesti melalui proses kimia fisika terlebih dahulu. Setelah itu baru bisa diolah secara biologis. Kemudian baru dibuang kesaluran umum.
Persoalan sekarang adalah  harga alat pengolahan limbahnya. Untuk teknologi pengolahan limbah yang menggunakan lumpur aktif. sebelum krisis saja harganya sudah mencapai  ratusan juta. Di indonesia baru sedikit rumah sakit yang memilikinya. Dan itu pun pada umumnya rumah sakit - rumah sakit kelas atas. Diantaranya sebut saja, Rumah sakit St, Carolus, Harapan Kita, Pertamina.
Bagi rumah sakit kelas atas harga ratusan juta itu tidak seberapa. Tapi bagaimana dengan mereka yang 'kanker" alis kantong kering. Terutama bagi rumah sakit menengah  kebawah. Tentu mahal ,apalagi dimasa krisis ini. Kendala yang sering dihadapi adalah terbatasnya dana untuk membangun fasilitas dan biaya operasionalnya. Lantasan solusinya bagaimana?
Jangan khawatir. kini kelompok Teknologi Pengolaan Air Bersih dan Limbah cair -BPPT, telah berhasil mengembangkan teknologi pengolahan air limbah rumah sakit melalui proses Biofilter Anaerob - Aerob. Suatu proses pengolahan air limbah melalui proses Biologis dengan sistem  aerobik (dengan Udara ) anaerobik (Tanpa udara ).Proses biologis aerobik biasanya digunakan untuk pengolahan air limbah  dengan beban BOD (Biological Ozygen Demand) tidak terlalu besar. Sedangkan anaerobik untuk pengolahan air limbah dengan beban BOD yang sangat  tinggi.
Konstruksi Bak Biofilter Anaerob

Media Biofilter Tipe Sarang Tawon berfungsi sebagai media untuk membiakkan mikroba yang akan menguraikan polutan dalam air
Menurut Ir. Tusy A. Adibroto,Msi, Direktur Teknologi Lingkungan BPPT, teknologi biofilter Aerob - Anaerob dibuat untuk mempertinggi  komponen lokal sesuai dengan potensi  dan kebutuhan yang ada dalam masyarakat akan teknologi pengolahan limba  yang praktis , mudah dioperasionalkan dan hargany, Terjangkau. Khususya bagi kelas menengah kebawah.
Harga alat ini relatif murah. sebelum krisis, untuk kapasitas limbah 30 meter kubik perhari, harganya 40 - 50 Juta. Itu sudah termasuk biaya pemasangannya. "Sekarang harganya dua kalipatnya," ujar Nusa Idaman Said. Selain harganya relatif murah, biaya operasional  hemat 75%  dari teknologi limbah mengunakan blower yang lebih besar sehingga suplai udara dan biayanya operasionalnya besar.
Keuntungan lain teknologi Biofilter Anaerob - Aerob sangat banyak. Pengolahannya sangat mudah dan biaya opersinya rendah, lumpur yang dihasilkan pun relatif sedikit. bahkan air tampak jernih dan bisa dipakai lagi utuk menyiram tanaman.
Selain itu, teknologi ini dapat menghilangkan nitrogen dan phospor yang dapat menyebabkan euthropikasi dan suplasi udara untuk aerasi relatif kecil. Dapat digunakan untuk air limbah dengan beban BOD yang cukup besar. Dapat menghilangkan padatan tersuspensi (SS) dengan baik dan tahan terhadap perubahan beban pengolahan secara mendadak.
Tidak hanya itu, teknologi ini juga dapat diterapkan untuk pengolahan beberapa jenis air limbah misalnya, pengolahan air limbah rumah tangga (domestik). Pengolahan air limbah perkantoran  skala kecil tahu - tempe, industri makanan. Dan pengolahan limbah MCK.
Cara kerja alat ini sederhana saja. Seluruh air limbah hasil kegiatan rumah sakit maupun kegiata klinis rumah sakit dikumpulkan.  melalui saluran pipa pengumpul. dilairkan ke bak kontrol untuk saringan sampah padat plastik, kaleng dalam unit peengolahan limbah. Tujuannya untuk memisahkan padataan yang tidak bisa terurai seperti lumpur, pasir, abu gosok dan lainnya.
Dari bak kontrol, air limbah dialirkan ke bak pengurai anaerob. Bak pengurai anaerob dibagi menjadi dua buah ruangan,yakni bak pengurai awal, biofilter anaerob tercelup dengan aliran dari bawah keatas(Up Flow). Selanjutnya air limpahan dari beberapa buah ruangan berisi media dari bahan PVC. Bentuk seperti sarang tawon sebagai tempat pembiakan mikro-organisme senyawa polutan yang ada  didalam air limbah.
Setelah melalui unit pengolahan, air hasil olahan dialirkan ke bak khlorinasi. di dalam bak ini air limbah dikontrakan dengan khlor tablet agar seluruh mikro-organisme patogen dapat dimatikan. Dari bak khlorinasi air limbah dapat dibuang langsung ke sungai atau saluran umum. Tidak membawa dampak apa - apa bagi lingkungan.
Teknologi lingkungan ini sekarang telah digunakan beberapa rumah sakit di Jakarta. Sebagai contoh, di lokasi Rumah Sakit Mata, Ciledug, Tanggerang. Air yang diolah adalah seluruh limbah cair yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit, yakini baik berasal dari limbah domestik maupun limbahh yang berasal daari limbah klinis. Air hasil olahan dapat langsung dibuang kesaluran umum. Atau untuk menyiram tanaman
Unit IPAL Rumah Sakit D6 Sistem Biofilter Anaerob-Aerob
Air Sesudah dan Sebelum Proses Pengolahan

Tidak ada komentar: